Pages

Wednesday, December 30, 2009

Men & Women ; on being cheated at

Photobucketconfidence itu sangat sulit dibangun lagi di jiwa yang trauma



Postingan kali ini cukup panjang, dan serius. Jadi kalau kamu lagi in the mood of looking something fun, cari blog lain deh :).

~ * ~

Terkadang saat aku blogwalking, aku menemukan post-post yang menarik dari orang lain. Post yang terkadang totally hits me and makes me think, 'oh yeah, that is so true...'. I found one of them in Pandji Pragiwaksono's blog ( www.pandji.com ) . For those who don't know him, he was a radio DJ, then he became a TV presenter, hip-hop artist, enterpreneur, and he also wrote a marketing book about how he sold 1000 of his CDs in 30 days. But I know him most as the presenter of quiz game show "Kena deeh!" in ANTv.

I found his blog accidentally, tapi cara menulis dia yang lugas dan tepat sangat menarik. Termasuk di post dia yang ini, yang sebenarnya aku harus aduk-aduk archivenya sampai banyak sekali, karena ini post lama, tapi aku bersyukur aku tidak menyerah mengaduk-aduk, karena isinya benar-benar nyata.

It's about how men and women act in different things. Tapi dibahas dari sisi perempuan pada umumnya. Pandji mencoba untuk menganalisa perempuan berdasarkan pengalaman dan logika, on how women want to hear from men when shopping, on cheating with other men, on loving an abusive men, on manja-manjaan, on being scared, on being cheated at, on driving, on getting freaky in bed, on kissing, on self-confidence, and on husband material. Kalau mau baca lengkap, recommended ~~ baca disini yah : http://www.pandji.com/women/

Aku cuma mau bahas point on being cheated at, and on loving an abusive men.

Di bagian Loving an abusive men, Pandji menulis :
On loving an abusive man
Seringkali kita bingung kok bisa bisanya seorang wanita ingin terus menjalankan hubungannya dengan laki laki yang menyakitinya terutama secara fisik.
Sebenarnya ini sangat sederhana tapi kompleks pada saat bersamaan.
Sederhananya, wanita tersebut merasa ada sesuatu yang indah untuk diperjuangkan.
Hanya itu kok.
Itu cukup untuk membuatnya bertahan.
Kompleksnya, ”sesuatu yang indah” tersebut sangat beragam.
Bisa jadi kenangan masa lalu, bisa jadi perlakuannya ketika lagi ”sadar”, bisa jadi anak anak, dll.
Wanita (ini dalam banyak sekali kasus) ingin sekali mendapatkan happy endingnya.
Its no secret, women are a lot stronger than most men.
I admit that.
All the women I’ve been with are all stronger mentally than I ever can be.

Mereka bisa menerpa badainya dengan hanya mengandalkan 1 impian indah.
Wanita masih merasa bisa mendapatkan keindahan yang dia cari .
Mereka berharap, kelak semua ini akan berlalu, dan cinta gue yang akan menang.

My last relationship was complicated. Hubungan itu bisa dibilang cukup abusive, mostly mentally. Sometimes physically, if I failed to please what he wants or he's in terrible rage. Meskipun ga parah banget sampai biru lebam-lebam, sampai seperti how Chris Brown beat Rihanna up. Tapi cukup menyedihkan ketika tamparan, pukulan di kepala, atau pernah ada tendangan juga melayang. Luka yang ada tidak parah, hanya kulit memerah atau lebam yang menguning 2 hari berikutnya. Why I didn't leave him at that time, cukup dijelaskan sama Pandji. Mungkin memang hanya impian kosong, saat itu aku merasa memang yakin semua itu akan berlalu, I treated him well, I tried to do the best in whatever he wanted me to do, dan dia akan kembali baik seperti saat dia mendekati aku. Stupid me, I know. :) Itu ga terjadi, tentu saja, karena tidak mungkin kita bisa merubah seseorang, karena orang baru bisa berubah kalau berasal dari dirinya sendiri. Dan sekedar mau menambahkan analisa Pandji, kalau seseorang bisa bertahan di abusive relationship, ga hanya karena keinginan dan cinta, tapi juga karena ada insecurity. I was depressed enough to get into thinking that I was worthless and noone would want me, so I chose to stay eventhough sometimes I know I was not happy.


~ * ~

Di point yang lain, on being cheated at, disini aku benar-benar merasa 'kena' sampai merinding dan menangis oleh analisa Pandji. He wrote that :
On being cheated at
Ini selalu serba susah.
Wanita kalau diselingkuhi akan lebih pusing mikirin alasannya ketimbang siapanya.
KENAPA lebih penting daripada SIAPA.
Beda kan dengan laki laki? Kita kalau diselingkuhi, fokus kita selalu ada pada SIAPA LAKI LAKI ITU? Lalu kita menghabiskan waktu kita mikirin laki lakinya tanpa berpikir apa yang salah dengan kita atau hubungan ini.
Wanita justru berseberangan.
Kalau laki laki itu selingkuh dengan wanita yang lebih cantik maka yang diselingkuhi akan merasa lebih jelek.
Kalau ternyata yang diselingkuhi lebih jelek maka yang diselingkuhi akan merasa dirinya jelek banget.
Yang paling buruk dari keadaan ini adalah rusaknya percaya diri.
Beda kan dengan laki laki?
Kalau laki laki diselingkuhi, yang rusak HARGA DIRI.
Kalau wanita, yang rusak PERCAYA DIRI.

Sejujurnya, kalau wanita sudah rusak percaya dirinya, dia tidak akan pernah jadi wanita yang sama lagi.
I know that.
I honestly know that.
I know im not the right person to say this to you.
But please, don’t cheat on your woman.
The risk of destroying her is too big.

Orang yang sama itu juga berkhianat. Mungkin karena memang dia sejak dari awal tidak pernah menganggap aku penting, dan hanya memanfaatkan aku, sehingga dia tidak merasa bersalah untuk mengaku dan melakukan, mencari wanita-wanita lain. Dan yang dituliskan oleh Pandji, it's totally true. Ketika aku mengetahui dia ada hubungan dengan cewe lain, meskipun sebenarnya cewe ini juga dipermainkan, hal yang terlintas pertama kali di kepalaku adalah, "What's wrong with me?"

Aku tidak bisa berhenti berpikir "Apa yang kurang dari aku?", "Apa kelebihan dari cewe itu?", "Kenapa aku tidak bisa menjadi yang dia cintai?" dan berusaha mencari tahu dan menjadi lebih mirip cewe itu, atau mirip mantan-mantannya yang aku tahu dia ada anggap penting dan sayang. Dan benar, my confidence is shattered. Even until now, seperti yang Pandji tuliskan, tidak bisa menjadi yang sama lagi. Karena peristiwa itu bisa menimbulkan trauma, dan confidence itu sangat sulit dibangun lagi di jiwa yang trauma.




n.Cy~~

1 comments:

oneeye said...

kadang untuk mengubah seseorang, kita harus meninggalkan orang itu

Post a Comment