Pages

Friday, November 27, 2009

Brownies :)

Mau bikin cake tapi ga mau susah, sebenarnya paling gampang ya bikin brownies.

again, google provides lots of recipes.
But this is what i've done.

Bahan :
200 - 250 gram dark cooking chocolate (bisa untuk 2 loyang panjang)
100 gram margarin
3 butir telur
250 gram gula pasir
1/4 sendok teh garam
200 gram tepung terigu


Tambahan kalau mau : kacang almond dipotong kecil-kecil

Margarin dilelehkan. Setelah leleh, lelehkan juga coklat masaknya. Setelah meleleh, angkat dan diamkan sebentar supaya hangat.
Photobucket


Sementara menunggu coklatnya agak mendingin, siapkan telor di mixer.
Photobucket

Photobucket


Inget, dimixer terus sampai mengembang yah! Kira-kira begini. Agak mengental sedikit gitu.
Photobucket


Lalu masukkan tepung sedikit-sedikit sambil diaduk. Harus diaduk terus supaya gak menggembul.
Photobucket

Setelah telur dan tepung menyatu menjadi kental, masukkan coklat lelehnya. Diaduk-aduk dan dimasukkin sedikit-sedikit juga.
Lebih enak kalau selagi gini dimasukkin cacahan kacang almond. Sayangnya aku tidak nemuin disini :(
Photobucket


Photobucket

Photobucket


Berhubung ga ada almond, pakai keju parut aja yah variasinya.
Panggangannya kira-kira 170 derajat, selama 50-60 menit. Selagi memanggang, ditusuk pakai sumpit kayu atau tusuk gigi/batang lidi, kalau tidak ada adonan yang nempel, berarti sudah mau matang.
Photobucket


Voila~~~!
Bikin 2 versi, yang satu kejunya dibiarin sampai crusty coklat hahaha.

Photobucket

Pastel Tutup :)

I'm back ^.^ .
Fiuuh... Lama yah updatenya, padahal bahannya sudah numpuk.

Ini karya kedua. Kali aja ada yang mau lihat hehehe....

Resep hasil mengoogle. Tapi berhubung ga semua bahan ada, ya dimodif dikit hehehe.


Bahan:

kentang (sesuai kebutuhan, kalau pakai kentang yang besar, kira-kira 4 atau 5 buah)
1 sdm garam & merica

Isi: 
* Kacang polong secukupnya
* 2 wortel potong dadu

* 25 gr soun direndam air panas, potong pendek-pendek
* 25 gr jamur kuping, rendam, iris halus
* 4 butir telur rebus, diiris bulat tipis, untuk topping sebelum ditutup kentang

* 1/4 sdt merica
* 1/4 sdt bubuk pala
* 1/2 sdt garam
* 250 cc kaldu ayam - bisa pakai Royco / Maggie seasoning
* 250 cc susu cair - I used pure cow milk
* minced chicken/beef, dipotong dadu
* 1/2 bawang bombay, potong kecil
* 3 sdm tepung terigu
* Mentega untuk menumis secukupnya
* cheddar cheese untuk diparut




Kentang direbus, lalu dihancurkan dan dicampur garam - merica jadi mashed potatoes.
Photobucket


Isi sesuai selera yah, tapi kemarin ini kita pake bahan-bahan ini.
Kacang polong hijau kalengan. Daging ham & wortel dipotong dadu kecil-kecil. Bawang bombay dipotong kecil-kecil. Jamur dan minced meat.
Dan lupa difoto, ada soun putih, yang sudah direndam air panas dan dipotong pendek-pendek.

Photobucket

Bahan-bahan diatas ditumis, menjadi isinya begini.
Lelehkan margarin -> tumis bawang bombay. Sudah wangi, masukkan daging-dagingan. Aduk, taburi kaldu. Lalu soun, jamur, kacang polong, wortel. Setelah dirasa hampir matang, masukkan susu, bubuhkan garam, merica dan gula sedikit aja spy gurih. Supaya ga terlalu cair, taburi tepung terigu selagi mengaduk-aduk. Kental deh ^.^
Photobucket

Sementara itu, loyang panggang dipersiapkan. Olesi mentega supaya gak lengket, lalu didasari mashed potatoes. Setelah isi pastel tutupnya matang, ditaruh diatasnya.

Photobucket


Atur telur rebus diatasnya, kalau tidak mau pakai telur juga ga papa. Ditutup lagi atasnya dengan mashed potatoes.
Photobucket



Sprinkle some cheese on the top.
Photobucket

Masuk ke oven pemanggang.  Aku ga terlalu yakin sih harus berapa, berhubung ovennya mama ga jelas cara makenya gimana, yah kira-kira sekitar 160-170 derajat Celcius, dipanggang kira-kira 45-60 menit.
Dicheck aja sesekali, ditusuk pake sumpit ^.^. Yang jelas memanggangnya ditaruh di bawah dulu, lalu setelah 30 menit, dipindah ke atas, supaya toppingnya crusty.

Voila~~!
Photobucket

Photobucket

Tuesday, November 17, 2009

hobby masak... dan lumpia

You must be wondering, why are the latest posts always about foods? Hehehe... Well, since I've gone back, my time's pretty much free all the time. Yah secara, pengangguran gini lho. So, ga ada kegiatan-kegiatan berarti lainnya selain makan.

Lately, I've been doing one of my hobbies again, which is cooking. Sekedar informasi sih, I'm only cooking when I feel like it, when I had some free time, or when I need a break, to relax, and when feeling a bit experimental. Biasanya aku lebih sering memasak makanan yang berjenis cemilan, seperti cakes, cookies, gorengan, etc. , walau kadang-kadang juga memasak masakan rumahan untuk lauk nasi. Tapi berhubung di rumah orang tua sudah ada asisten untuk memasak masakan rumah, jadi aku sekarang bikin yang cemilan-cemilan aja.

When I talked with my sister-in-law that I want to do some cooking, dia setuju-setuju aja. Secara dia juga agak doyan masak. Eksperimen pertama kita, bikin lumpia. Katanya dia memang lagi pengen makan lumpia. Foto lumpia goreng disini sudah bikinan kedua, bukan eksperimen yang pertama kali, kita memang sengaja bikin lagi karena ada permintaan dari saudara, minta dikirimin lumpia hahaha.

Isi lumpia ku berisi irisan rebung, wortel, kacang toge, minced meat (terserah mau daging apa, disini aku pakai minced beef, atau chicken supaya semua orang bisa menikmati), ebi kering yang sudah dipotong kecil-kecil.Apa lagi yah? Lupa. Hahaha. Bikinnya sudah berhari-hari yang lalu sih. So anyway, ditumis dgn standar dan kecap-kecap jadinya seperti ini.

isilumpia


Setelah ditumis, mempersiapkan kulit. Kulit untuk lumpia goreng, beli aja di supermarket, kulit spring roll. Ada yang besar, ada yang kecil. Pertama bikin besar, jadi lebih panjang, tapi yang kedua kalinya ini kami coba pakai kulit yang kecil yah, biar jadi lumpia mini ^^.

lipatlumpia01

lipatlumpia02

lipatlumpia03

lipatlumpia04



lipatlumpiafinal


Kulitnya direkatkan memakai tepung kanji yang dicampur air sedikit.
Kurang lebih jadinya begini deh. Tinggal digoreng aja.

lumpiagoreng

Kalau lumpia basah, kulitnya bikin sendiri, dari campuran telor. Nah kalau kulitnya sih, yang bikin bukan saya ^^. Asisten Mbok Sum yang bikin.

kulitlumpiabasah

Cara ngerollnya sama, cuma ga perlu diapa-apain lagi, tinggal roll aja. Ga perlu digoreng, sudah siap makan ^^.
lumpiabasah

Chiki di Masa Kini. Dan Trend Snack yang Terbaru.

Masih inget Chiki?

Itu lho, snack yang bulet bola-bola yang kata ngetrendnya snack angin, soalnya ya cuma ga ada isinya, ditaburi bubuk-bubuk perasa, kres-kres abis dalam hitungan detik.

Dulu aku doyan banget, apalagi yang rasa cokelat. Sedangkan koko dulu lebih suka yang rasa kaldu ayam, meskipun ada juga yang rasa keju. Dengan harga kurang dari Rp.1000,-. Dulu kalau ga salah sekitar Rp.600,- an per bungkus. Kalau dulu ke swalayan, selalu menuju rak yang tersedia Chiki, dan selalu ambil 10 bungkus *emang doyan ngemil sejak kecil*.

 chikiballs

Jadi Chiki ini tetap jadi snack yang mampu bertahan hingga sekarang ini lho. Selain Taro, tentunya. Tapi sayangnya, ada sedikit kekurangan jika dibandingkan produk yang lama. Sekarang dengan harga yang tentu saja naik, kemasannya lebih kecil.Ya iyalah ekonomi susah begitu.

Dan yang aku sayangkan, Chiki rasa cokelatnya tidak sama lagi!!!

Dulu bola-bolanya, ada 2 jenis. Yang rasa keju dan kaldu ayam, memakai bola warna kuning, sedangkan rasa cokelat, bolanya cokelat, jadi sangat manis dan cokelat sekali.Sekarang?

Sudah keliatan kalau yang cokelat, memakai bola yang kuning juga. Mungkin memang menghemat produksi yah, jadi sekarang cuma bikin 1 jenis bola.

chikicoklat

chikicoklatdalam

Oh well, ga bisa disalahkan juga sih. Namanya ekonomi makin lama makin bersaing, meraih profit tentunya makin susah, sehingga menurunkan kualitas. Tapi sebenarnya, kenapa gak mengikuti jejak Astor? Meskipun dulu gencar disaingin oleh Gery, tetap Astor berjaya. Meskipun harga naik, tapi kualitas tidak dikurangi. Tetap cokelatnya banyak, seenak dulu.Sebenarnya kalau sudah suka, customer tetap tidak peduli harga lho. * kecuali yang memang makin lama makin berkurang ya kemampuan financialnya *

 By the way, ada yang bisa nyanyiin jinglenya Chiki?

chikijingle


Tapi kalau ngomongin persaingan nih, saat ini memang banyak banget keluar snack-snack angin yang lain. No wonder Chiki mungkin kewalahan menghadapi persaingan sehingga terpaksa mengurangi produksi. Sekarang kan trend stick jagung keju. Kalau jaman dulu, dirajai oleh Cheetos, yang kayanya sekarang juga mulai kewalahan tidak setenar dulu, senasib dengan Chiki.

Sekarang, jamannya Nabati Siip dan Richeese. (Anyway, mereka itu seproduksi bukan sih? Abisnya di bungkusnya Richeese, ada tulisan nabati.)

Nabati Siip nih, stick lonjong yang ditaburi bubuk keju. Rasanya ada 3. Aku pilih yang rasa jagung bakar. Aku suka produk ini karena lebih berasa jagung. Dan bubuk kejunya tidak terlalu nempel lama di mulut.


Sedangkan Richeese, yang begitu gencarnya mengeluarkan produk-produk cheese-nya, membuat produk yang serupa, tapi kejunya creamy. Dinamai Richeese Ahh.


* gambar Richeese diambil dari http://ismoyoblog.blogspot.com *

Kalau Richeese Ahh, lebih full condong ke kejunya. Ya iyalah, namanya Richeese gitu.
Kejunya jg sangat creamy, bukan bubuk. Jadi mungkin stick ke mulut lebih lama.

For me, I prefer Nabati Siip :). Biarpun Richeese lebih gencar promosi sih, sampai-sampai iklan produknya seperti dibuat dalam sekali loop. Begitu keluar, semua produknya muncul.

Tapi sebenarnya, sebelum keluar 2 produk ini, ada yang lebih dulu mengeluarkan produk semacam ini lho, yaitu Momogi. Nah sekarang Momogi kemana ya, kok ga ada lagi iklannya ?

*belum ada kesempatan beli Momogi nih....*


Ini comparison seadanya sih, ada yang lebih lengkap, silahkan ke http://ismoyoblog.blogspot.com/2009/02/cheese-sticks-benchmarking.html.

kuliner malam di Pak Item ~~

Melanjutkan petualangan malam-malam mencari makan, on another night, we went to Solo Baru. FYI, buat yang belum tahu, Solo itu besar sebenarnya, tapi ga sebesar Semarang yah. Tapi tetep daerahnya gak kecil jadi bisa dibagi-bagi menjadi beberapa nama. Solo Baru ini, bisa dibilang suburbnya Solo. Sementara aku tinggal di tengah-tengah Solo kota.

So anyway, disana tuh ada warung lesehan yang cukup terkenal.Tapi bukan warung lesehan biasa lho, harga makanannya jg lebih mahal dibanding warung makanan seperti biasa. Banyak family atau anak muda yang nongkrong disana. Anak-anak SMA generasiku dulu sih, banyak yg kesana ya dulu untuk nongkrong-nongkrong, meskipun jauh. Kalo anak sekarang lebih doyan ke Pizza Hut dan mall kali ya?

Tampak depan. Dari jalanan.
pakitem01

Tampak samping. Di pinggir jalan. Digelar tikar-tikar untuk lesehan.
pakitem02


Menunya ya ala kadarnya, seperti nasi bandeng. Dengan lalapannya.
pakitem08

pakitem03

Iparku lebih tertarik makan Suun Goreng. Soalnya gak begitu lapar.

pakitem06

Disana tersedia lauk-pauknya seperti satay2an, tahu, tempe, dll. Pokoknya lauk yang simple tinggal digoreng atau dibakar ala kadarnya. Jadi di warungnya digelar banyak lauk pauk, yang pembeli tinggal memilih mau yang mana, nanti dimasak / diangetin oleh yang jual. Yang tidak ribet perlu oven. Tapi ada juga lho burung dara goreng, seperti di bawah. Atau bisa jg memilih ayam / bebek goreng.
pakitem07

pakitem05

Minumnya juga gak sekedar ada teh, tapi juga ada es soda gembira, yang dipesan kokoku.

pakitem04

Untuk itu semua, bertiga spend Rp.63.000.

Thursday, November 12, 2009

Pancingan?

Anyone remember this game?

pancingan


When I was a kid, I used to have this kind of toy. When the circle of fishes pond would go around, and we have to try to fish it out when the fish opens its mouth.
Before the fishes have magnets inside, and the sticks (what would you call this, anyway?) have opposite magnets, so it was easy to fish them out.

But now! They make it harder! (This toy actually belongs to my nephew's, but he's still baby, of course he can't play this yet. We, the grownup, do. ^^)

Now they don't have magnets. So in order to fish, we have to put the fish hook inside the mouth and wait til the fish closes its mouth (which is so quick and not as easy as described). And this version has its own music when it's turned on, which is really loud, and can make you more frustated, LOL. ^ ^

Susu Malam Hari :)

Ceritanya, sometimes ago, malam-malam tidak ada kegiatan. Internetnya lagi entah kenapa ga bisa connect, mau main Wii juga ga bisa, karena lagi diservice, firmware upgrading. Koko pun kebosanan, main game di komputerku. Tapi kami 2 cewe-muda dan 1 bocah-bayi-gak-pernah-bisa-diam-tapi-belum-mau-tidur, harus ngapain?

Narsis dulu sebentar, gara-gara saking kurang kerjaannya.

narsisdikitya


Akhirnya diputuskan keluar jalan-jalan dan nongkrong dimana kek gitu. Mumpung waktu itu, mama masih belum pulang dari travelling juga, jadi lebih nyantai tidak takut diomelin keluar malam-malam :p . Di kota seperti Solo, mau keluar malam, adanya ya makan :). Malam itu maunya makan cemil-cemil aja. Jadi kita menuju ke Warung Susu Segar Shi Jack, di Lapangan Kota Barat.

Pesan Pisang Owol & Roti Bakar Coklat
pisang owol & robakcol


Ada Nasi Bandeng Bungkus ;)
nasibandeng

 Dan minumku, as I really love milk, Es Susu Coklat.
cucucoklat


Enak dan terjangkau ! :)

Monday, November 9, 2009

Orange Juice(s) 01

Kalau mengenai jus buah, yang terkenal pasti jus jeruk alias orange juice. Dari sekian banyak macam di pasaran, which one do you prefer? :)

* harga menurut Hypermart pd tanggal 27/10/2009

1. Sunkist Orange Juice 1000ml - Rp. 17.850,00

Photobucket


Ditulis 100% jus, tanpa gula. Memang tidak menipu, rasanya benar-benar jeruk. Agak sedikit kental, dan masih terasa serat pulpnya. Karena tidak memakai gula, rasanya memang lebih cenderung asam. Kalau lebih suka jus jeruk yang tidak terasa manis, dan untuk mindset pure juice , memang Sunkist cocok.


Photobucket


2. Buavita Mandarin Orange Juice 1000ml - Rp.18.450,00

Semua produk Buavita, tidak ada yang kental. Semua cair. Karena mereka memang tidak menjanjikan 100% jus, tapi menggunakan sari buah. Di kotaknya, menjanjikan bisa 100% memenuhi kebutuhan Vitamin C setiap harinya. Rasa jus jeruk Buavita versi yang ini, lebih manis.

Photobucket


Photobucket


Lebih encer jika dibandingkan dengan Sunkist. Warnanya juga lebih ke jingga, bukan kuning. Kalau lebih suka jus jeruk yang manis, ini pilihan tepat. Tidak terasa asam, dan manisnya segar.


Photobucket


Selain jus jeruk mandarin, Buavita mengeluarkan Orange Juice yang biasa. Harga standar dengan Buavita yang lain. Tapi berbeda dengan Mandarin Orange Juice, yang biasa rasanya lebih asam, dan warnanya kuning, mirip dengan Sunkist, meskipun tetap Buavita encer. Jika dirasakan serat pulpnya, sepertinya lebih mantap Sunkist, dibandingkan Buavita Orange Juice.

Jadi untuk yang suka rasa lebih asam, lebih baik membeli Sunkist, karena lebih kental. Kalau penyuka manis, Buavita Mandarin Orange Juice yah, bukan satunya!


3. Minute Maid Pulpy Orange 350ml. ~ Rp. 4.600,00

Photobucket


Gencar dipromosikan sebagai jus jeruk yang masih banyak pulpnya, ternyata sewaktu aku coba, tidak seperti yang aku bayangkan. Encer sekali, air jeruk. Dan pulpnya juga kecil-kecil sekali, dan tidak begitu banyak. Lain dengan bayangan yang ditimbulkan di iklannya. Di iklan khan keliatannya bener-bener menonjolkan isi pulp. Yah aku bayangkan seratnya jauh lebih banyak lah. Tapi membeli ini gak totally kecewa juga. Rasanya enak, manis. Dan mereka memang mengeluarkannya hanya untuk ukuran 350ml (entah di kemudian hari). Jadi cocok untuk minuman selingan saja sewaktu pergi untuk dibawa-bawa.