Pages

Tuesday, November 17, 2009

Chiki di Masa Kini. Dan Trend Snack yang Terbaru.

Masih inget Chiki?

Itu lho, snack yang bulet bola-bola yang kata ngetrendnya snack angin, soalnya ya cuma ga ada isinya, ditaburi bubuk-bubuk perasa, kres-kres abis dalam hitungan detik.

Dulu aku doyan banget, apalagi yang rasa cokelat. Sedangkan koko dulu lebih suka yang rasa kaldu ayam, meskipun ada juga yang rasa keju. Dengan harga kurang dari Rp.1000,-. Dulu kalau ga salah sekitar Rp.600,- an per bungkus. Kalau dulu ke swalayan, selalu menuju rak yang tersedia Chiki, dan selalu ambil 10 bungkus *emang doyan ngemil sejak kecil*.

 chikiballs

Jadi Chiki ini tetap jadi snack yang mampu bertahan hingga sekarang ini lho. Selain Taro, tentunya. Tapi sayangnya, ada sedikit kekurangan jika dibandingkan produk yang lama. Sekarang dengan harga yang tentu saja naik, kemasannya lebih kecil.Ya iyalah ekonomi susah begitu.

Dan yang aku sayangkan, Chiki rasa cokelatnya tidak sama lagi!!!

Dulu bola-bolanya, ada 2 jenis. Yang rasa keju dan kaldu ayam, memakai bola warna kuning, sedangkan rasa cokelat, bolanya cokelat, jadi sangat manis dan cokelat sekali.Sekarang?

Sudah keliatan kalau yang cokelat, memakai bola yang kuning juga. Mungkin memang menghemat produksi yah, jadi sekarang cuma bikin 1 jenis bola.

chikicoklat

chikicoklatdalam

Oh well, ga bisa disalahkan juga sih. Namanya ekonomi makin lama makin bersaing, meraih profit tentunya makin susah, sehingga menurunkan kualitas. Tapi sebenarnya, kenapa gak mengikuti jejak Astor? Meskipun dulu gencar disaingin oleh Gery, tetap Astor berjaya. Meskipun harga naik, tapi kualitas tidak dikurangi. Tetap cokelatnya banyak, seenak dulu.Sebenarnya kalau sudah suka, customer tetap tidak peduli harga lho. * kecuali yang memang makin lama makin berkurang ya kemampuan financialnya *

 By the way, ada yang bisa nyanyiin jinglenya Chiki?

chikijingle


Tapi kalau ngomongin persaingan nih, saat ini memang banyak banget keluar snack-snack angin yang lain. No wonder Chiki mungkin kewalahan menghadapi persaingan sehingga terpaksa mengurangi produksi. Sekarang kan trend stick jagung keju. Kalau jaman dulu, dirajai oleh Cheetos, yang kayanya sekarang juga mulai kewalahan tidak setenar dulu, senasib dengan Chiki.

Sekarang, jamannya Nabati Siip dan Richeese. (Anyway, mereka itu seproduksi bukan sih? Abisnya di bungkusnya Richeese, ada tulisan nabati.)

Nabati Siip nih, stick lonjong yang ditaburi bubuk keju. Rasanya ada 3. Aku pilih yang rasa jagung bakar. Aku suka produk ini karena lebih berasa jagung. Dan bubuk kejunya tidak terlalu nempel lama di mulut.


Sedangkan Richeese, yang begitu gencarnya mengeluarkan produk-produk cheese-nya, membuat produk yang serupa, tapi kejunya creamy. Dinamai Richeese Ahh.


* gambar Richeese diambil dari http://ismoyoblog.blogspot.com *

Kalau Richeese Ahh, lebih full condong ke kejunya. Ya iyalah, namanya Richeese gitu.
Kejunya jg sangat creamy, bukan bubuk. Jadi mungkin stick ke mulut lebih lama.

For me, I prefer Nabati Siip :). Biarpun Richeese lebih gencar promosi sih, sampai-sampai iklan produknya seperti dibuat dalam sekali loop. Begitu keluar, semua produknya muncul.

Tapi sebenarnya, sebelum keluar 2 produk ini, ada yang lebih dulu mengeluarkan produk semacam ini lho, yaitu Momogi. Nah sekarang Momogi kemana ya, kok ga ada lagi iklannya ?

*belum ada kesempatan beli Momogi nih....*


Ini comparison seadanya sih, ada yang lebih lengkap, silahkan ke http://ismoyoblog.blogspot.com/2009/02/cheese-sticks-benchmarking.html.

1 comments:

Herrotzky said...

aku mau MOMOGIIIIIIIIII

Post a Comment