Pages

Saturday, May 29, 2010

ternyata ga enak juga ...

menjadi pengganggu?

ps: warning, orang-orang yang cuma bisa berpikiran shallow dan judging, gak usah baca sekalian! suka-suka gw mo nulis apa, ni blog gw sendiri, emang siapa yang maksa kamu baca?



Before, in 2 of my past relationships, aku pernah mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, aku menjadi pihak yang mungkin kata tepatnya diselingkuhin. Sebagai orang yang setia (uhuuyy...), pada saat-saat itu, entah mengapa aku merasa yang bersalah adalah mereka, bukan aku. Apalagi para 'pengganggu' tersebut. I used to despise them. I hate their guts that they're still after my guys, eventhough they knew my existence. I used to think, why they didn't care about me, why they didn't care that someone was hurt and how come they were happy knowing that...?


Lately, I have to rethink about my judgement. I am unfortunately, having such experience being them.
I'm ashamed to admit that, i'm in love with someone's guy ...
I never suspected this would happen, it just happened. Just like Blackstreet's song : it came over me in a rush, when i realized that i love you so much ... that sometimes i cry but i can't tell you whyyyy.. why i feel what i feel inside....

Pada awal aku mengetahui dia sudah memiliki seseorang, aku mencoba untuk menekan perasaan itu, dan menghilangkan secepat mungkin. But i hate the fact that, this feeling is getting stronger day by day.
Hate the fact that i cannot be with him, can't have him fully as mine.
Hate the fact that time was not on my side.
Hate the fact that i couldn't control myself, and letting myself fell for him.
HATE the fact that i have to live in uncertainty about what i really am.
Harus ke siapa aku marah?? Aku cuma bisa marah pada diriku sendiri.

Sekarang aku kurang lebih bisa menyadari, ternyata judgementku selama ini salah besar.
Menjadi para 'pengganggu' itu ternyata ga selalu membahagiakan. The heartbreak behind it is also painful.
Mengetahui bahwa orang yang aku cintai, bersama orang lain.
Merencanakan masa depan dengan orang lain.
Memiliki dunia mereka.
Sementara aku harus menerima kenyataan, bahwa aku tidak akan bisa menjadi bagian dari dunianya, dunia tersebut.
Aku harus tinggal di dunia semu, dunia bayangan. Dunia lain yang disembunyikan.

Ternyata sakit ketika harus mengetahui, dia sedang bersama dengan orang itu.
Di dalam kejelasan hubungan. Ketika aku harus paranoid memikirkan, apakah dia akan meninggalkan aku, orang yang hadir di selingan waktu..
Paranoid memikirkan, mungkin dia atau mereka menertawakan aku, kebodohanku untuk menjadi seperti sekarang ini.
Sakit ketika membayangkan apa yang mereka lakukan bersama, mereka obrolkan bersama.
Sakit ketika mengetahui dalam waktu dekat, ternyata mereka sudah akan melakukan tingjing, meskipun itu bukan jaminan.
Sakit ketika melihat mereka berada di satu stage, ketika sebenarnya aku ingin memegang tangannya dengan bebas.
Sebenarnya aku ingin menemuinya, memeluknya, menjadi bagian dari dunianya, tanpa harus bersembunyi.
Aku tidak tahu harus sampai kapan aku bersembunyi. Atau mungkin aku harus terus bersembunyi?

Aku ingin tahu, apakah dia juga memikirkan aku, ketika aku setiap saat memikirkan dia...
Ingin tahu, apakah perasaan yang dia berikan kepadaku, bisakah menjadi sama dengan yang aku rasakan?
Ingin tahu, apakah aku salah, terlalu membuka diri, sehingga mungkin dia memiliki pertimbangan lain thdp aku... Dan hanya ingin menjadikanku sebagai (lagi-lagi) sahabat....

Ga gampang lho merasakan semua ini... Aku mungkin dulu terlalu cepat menilai buruk kepada para 'pengganggu'. Jangan menganggap mereka semua tidak tahu diri, ADA beberapa orang yang sebenarnya tidak mau menjadi 'pengganggu'.
Sekarang aku tahu rasanya, ga seindah yang aku bayangkan dulu.

Aku hanya bisa menjalani semua ini, memasrahkan diri, leave it up to fate.
Aku tidak tahu apakah ada kemungkinan aku bisa memilikinya...
Semoga suatu saat nanti, aku bisa berharap lagi akan adanya kebahagiaan.

Atau mungkin, atau aku harus menyerah... Dan aku harus mendukung mereka, meskipun aku harus memendam rasa sakitku sendiri...

1 comments:

Herrotzky said...

:)
That's normal Nanz... i was in that position before, and i think i still am... ato mungkin aku aja yg ngebingungin diri sendiri... was having this huge feeling to sumbody, dan ternyata dia dah ada yg punya... in a committed one pulak... everytime i saw them together, i feel pain, and jealousy, yg harus aku topengi dengan senyum... tiap kali melihat mereka berdua, selalu kepikiran that i'm better than him... selalu kepikiran, kok bisa sih mereka berdua... slalu kepikiran... i can make her happier... ternyata i was wrong... itu cuman emosiku saja... tp walopun gt... tetep aja kepikiran... there's something about him that makes her happy, and he sees somethin in her that i most prolly dont... i'm happy everytime i see her... and i decided that that's the final line for me, just enuff by seeing her... hehehe... kok jadi aku yg curhat ya... well, nanz... bersabar ya... and inget.... menurut kata orang bijak... "this too shall pass..." sabar2... u're a strong woman, and a unique one... i know u can make it... tenang2...

Post a Comment