Pages

Sunday, September 9, 2007

HANA-BI

http://imdb.com/title/tt0119250/

Iseng-iseng rent DVD minggu lalu dari Video-EZY, tertarik untuk pinjem film ini. Asal comot pertamanya, karena dulu pernah denger kalau film ini bagus.
Lalu baca reviewnya di belakang case :

" EXTRAORDINARY ! WILDLY BEAUTIFUL.
HANA-BI is one of the decade's great films. It left me in tears.
- Vogue "

Sounds promising.

Sinopsis film :
Detective Nishi is bitter when he learns that his wife, Miyuki, is terminally ill and his partner Horibe was shot and now tied to a wheelchair. Horibe wants to become a painter, but doesn't have money for that. To help him and a young police widow whose husband was shot dead during an arrest, he borrows money from Yakuza. After that he buys an old car, paints it as a police car, and, dressed in uniform, singlehandedly robs a bank. With the money he goes on a final farewell journey together with his wife.

~*~

Film ini berat, artistik, serius. Entah ya, aku merasa film ini quiet banget.
Jarang ada backsound music, baru mulai ada setelah mendekati ending.
Itupun jg karena tokoh-tokohnya tidak berdialog, jadi diisi dengan music.
Para pemain gak mengeluarkan banyak dialog. Tapi lebih bercerita lewat gerakan.

30 menit pertama rada plain sih, kurang lebih ngegambarin kehidupan satu team polisi.
Kalau gak salah ada 5 orang.
Ada tokoh utama, yang dari awal sudah kelihatan kalau pendiam, cool, gak banyak bicara. Punya istri yang sakit leukemia dan ga ada kemungkinan sembuh, dan putri mereka satu-satunya meninggal.
Gak heran sejalan cerita, kesannya dia terbebani.

Ada rekannya, yang dari luar seperti punya keluarga harmonis, tapi ternyata ketika dia masuk RS dan harus hidup di kursi roda, istri dan anak-anaknya ninggalin dia.

Lalu satu orang, yang mati dan meninggalkan seorang istri.

Film ini sbnrnya baru jelas ceritanya setelah 40 menit ke atas.
Karena ceritanya lompat-lompat gitu.
Jadi ada satu moment, mereka bertugas di satu mall ? Untuk mengepung satu penjahat. Lalu sepertinya tokoh utama maju sendirian, dan jadi berantem.
Lalu entah deh, tiba-tiba jadi ada tembakan-tembakan. Ga tahu sapa yang nembak. Pokoknya dari 5 orang itu, satu mati, satu cacat deh.

Mungkin karena awalnya dari berantem itu, maka tokoh utama merasa bersalah kepada teman-temannya.
Jadi dia keluar dari kepolisian, selain untuk spend more time sama istrinya juga.
Dia jg menjenguk temannya yang di kursi roda itu, yang bercerita gimana dia ditinggal oleh keluarganya, dan akhirnya memutuskan untuk mempunyai hobby melukis, dan nengok janda dari temannya yang meninggal, yang bercerita kepada dia kalau mencari income susah banget, dan dia hanya kerja di deli.

Ternyata dia juga berurusan dengan Yakuza. Dia punya utang ke mereka.

Lalu dia pergi ke tempat mobil-mobil bekas. Disitu dia menemukan lampu polisi. Dan akhirnya membeli mobil taksi bekas.
Mobil itu dicat ulang, menyerupai mobil polisi.
Maka dia pakai mobil itu untuk merampok bank.

Adegan merampoknya juga silent banget. Rada gak masuk akal sih menurutku.
Karena dia cuma jalan ke counter teller, naruh bungkusan item, ngacungin pistol di atas meja, dan teller jalan ke belakang ambil duit, dan kasih ke dia.
Tanpa ada reaksi apa-apa dari sekelilingnya, padahal rame. Apakah karena dia pake baju polisi lalu gak ada yang mengira dia perampok ?
Tapi masa gak ada yang sadar dia ngacungin pistol.

Anyway, yah dia pake duit rampokan itu, untuk bayar utang ke Yakuza, untuk beliin temennya peralatan lukis, dan kasih tunjangan ke si janda. Sisanya dia pake untuk jalan-jalan ama istrinya.

Si tokoh utama sebenernya punya sifat yang unpredictable. Bisa tenang, diam, gak banyak bicara. Tapi sekali-kali bisa meledak-ledak dan gak peduli. Bisa asal mukul dan bunuh orang.
Akhir cerita sih, dia ada bunuh anggota Yakuza itu, dan diburu dua orang temannya yang masih bekerja di kepolisian.

Scene terakhir dia ditemukan bersama istrinya di pantai, dan dia minta waktu sebelom dibawa ke kepolisian. Di pantai, dia bersama istrinya melihat seorang anak cewe main-main layangan. Dia ikutan main sih, tp akhirnya ngrusakin layangannya.
In the end, gak jelas akhirnya gimana. Ada suara tembakan 2x, dan kamera shoot wajah anak cewe yang bengong. Aku ngiranya sih, mati. Tapi entah, gak jelas.

Filmnya selain gak banyak dialog, banyak silencenya, lalu terkadang diselip2in gambar-gambar art. Jadi bisa ada kemungkinan bosan di tengah-tengah.
Lumayan bagus sih, dalem.
Tapi untuk nonton lagi, males deh. =D
Tadi aja aku nonton sambil ngaskus saking bosennya.

0 comments:

Post a Comment